
Pendidikan di Indonesia memasuki babak transformasi digitalisasi sekolah yang intens tahun 2025. Salah satu program ambisius pemerintah adalah menyambungkan 300.000 sekolah ke internet agar proses pembelajaran bisa hybrid dan akses materi digital bisa merata. Selain itu, parlemen sedang merancang revisi Undang-Undang Pendidikan (Sisdiknas) agar sistem hukum pendidikan lebih terintegrasi dan relevan dengan tuntutan zaman.
Langkah digitalisasi dan pembaruan regulasi ini diharapkan menjadi fondasi agar pendidikan Indonesia tidak tertinggal, mampu menjawab tantangan teknologi, dan menyajikan kualitas yang lebih merata. Namun, di balik ambisi itu ada sejumlah hambatan teknis, kebijakan, dan kesiapan manusia. Artikel ini akan membahas detail program digitalisasi sekolah, revisi undang-undang pendidikan, tantangan di lapangan, serta rekomendasi agar transformasi pendidikan berjalan sukses.
Program Digitalisasi Sekolah: Target & Implementasi
Pemerintah menetapkan target ambisius: 300.000 sekolah terhubung internet pada akhir 2025. Antara News
Beberapa poin penting dari rencana ini:
-
Tidak hanya akses koneksi internet, tetapi juga menyediakan perangkat (komputer, papan interaktif), konten digital, dan pelatihan guru untuk penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Antara News
-
Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memperluas jaringan internet ke daerah terpencil agar tak ada sekolah yang tertinggal. Antara News
-
Hingga kini, lebih dari 3.500 konten pendidikan digital telah disiapkan untuk disebar ke sekolah-sekolah yang terkoneksi. Antara News
-
Program renovasi sekolah juga bersinergi dengan rencana ini: sebanyak 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah direnovasi agar bangunan lebih layak, sehat, dan mendukung pembelajaran digital. Antara News
-
Dalam anggaran negara 2026, pemerintah mengalokasikan Rp 757,8 triliun untuk pendidikan — menunjukkan komitmen besar pada sektor ini. Antara News+2Asia News+2
Upaya digitalisasi ini ditemani dengan dukungan pelatihan guru agar mampu menggunakan teknologi, merancang metode hybrid (online + offline), serta memanfaatkan konten interaktif agar pembelajaran lebih menarik dan efektif.
Revisi Undang-Undang Pendidikan (Sisdiknas) & Reformasi Legal
Selain digitalisasi, legislator DPR telah menyetujui bahwa revisi Undang-Undang Pendidikan (Sisdiknas) akan menjadi prioritas pada periode legislatif 2026. Asia News
Beberapa aspek yang diusulkan dalam revisi ini:
-
Konsolidasi berbagai undang-undang terkait pendidikan (misalnya guru, pendidikan tinggi, pesantren) dalam satu kerangka hukum yang koheren. Asia News
-
Penegasan tentang penggunaan anggaran pendidikan 20 % negara dan bagaimana alokasi dana tersebut harus digunakan agar efektif dan tepat sasaran. Asia News+1
-
Memperluas makna pendidikan dasar gratis: Mahkamah Konstitusi pada tahun 2025 memutus bahwa kebijakan “pendidikan dasar yang wajib dan gratis” juga harus mencakup sekolah swasta dan lembaga keagamaan yang menjalankan fungsi publik — bukan hanya sekolah negeri. iconnectblog.com
-
Peraturan lebih tegas soal kewenangan pusat dan daerah dalam penyediaan pendidikan agar tidak terjadi kesenjangan kualitas antar wilayah.
-
Standar kualitas nasional yang lebih mutakhir, termasuk keterampilan abad ke-21: literasi digital, berpikir kritis, kolaborasi, dan kompetensi teknologi.
Revisi ini diharapkan bisa menjawab kritik bahwa regulasi pendidikan saat ini terlalu fragmented, kurang adaptif terhadap teknologi, dan belum cukup melindungi hak semua anak untuk pendidikan bermutu.
Tantangan & Hambatan dalam Digitalisasi & Reformasi
Meskipun ambisi besar, proyek ini menghadapi berbagai tantangan nyata:
-
Kesenjangan infrastruktur & konektivitas
Beberapa daerah terpencil masih sulit dijangkau sinyal internet stabil. Koneksi berkualitas tinggi diperlukan agar e-learning dan konten interaktif berjalan baik. -
Kesiapan guru & literasi teknologi
Banyak guru di daerah belum terbiasa menggunakan metode digital atau mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran — ada kebutuhan besar untuk pelatihan intensif dan pendampingan berkelanjutan. -
Perangkat & pemeliharaan
Sekolah memerlukan perangkat keras (komputer, proyektor, papan interaktif) dan dukungan teknis agar perangkat tidak cepat rusak atau tidak digunakan. -
Konten lokal & relevansi
Konten digital harus disesuaikan dengan konteks lokal, bahasa daerah, dan kebutuhan kurikulum agar tidak hanya impor materi generik. -
Anggaran & alokasi yang benar
Meski anggaran besar disiapkan, harus ada mekanisme pengawasan agar dana benar-benar digunakan untuk infrastruktur pendidikan, bukan dialihkan ke prioritas lain. -
Keadilan akses & inklusi
Anak-anak dari keluarga miskin atau wilayah jauh harus tetap bisa mengakses pembelajaran digital, agar gap kualitas tidak melebar. -
Sinkronisasi regulasi & implementasi hukum
Revisi undang-undang pendidikan harus diikuti petunjuk teknis, regulasi turunan, dan regulasi daerah agar tak terjadi konflik regulasi atau penundaan implementasi.
Peluang & Manfaat Jangka Panjang
Jika dijalankan dengan baik, kombinasi digitalisasi sekolah dan revisi regulasi pendidikan bisa membawa manfaat besar:
-
Penyebaran kualitas pendidikan yang lebih merata
Sekolah di daerah terpencil berpeluang mendapatkan materi & pelajaran berkualitas setara sekolah kota besar. -
Kesiapan siswa menghadapi era digital
Dengan keterampilan TI, literasi digital, siswa bisa lebih siap menghadapi tantangan pasar kerja yang makin bergantung teknologi. -
Efisiensi & fleksibilitas pembelajaran
Metode hybrid memungkinkan siswa belajar dari rumah ketika kondisi (cuaca, pandemi, jarak) tidak memungkinkan hadir fisik. -
Sinergi riset & inovasi pendidikan
Dengan undang-undang baru dan digital, penelitian pendidikan bisa lebih cepat menyebar, evaluasi kebijakan lebih responsif, dan inovasi lokal bisa dikembangkan secara sistematis. -
Penguatan akuntabilitas & transparansi
Regulasi baru bisa memaksa mekanisme audit, laporan digital, dan pengawasan publik sehingga penggunaan anggaran pendidikan lebih transparan.
Penutup
Transformasi pendidikan Indonesia pada 2025 melalui digitalisasi sekolah dan revisi regulasi Sisdiknas merupakan upaya ambisius untuk menghadirkan pendidikan masa depan yang inklusif, adaptif, dan berkualitas. Meskipun tantangan teknis, regulasi, dan kesiapan manusia besar, potensi dampaknya sangat luas — dari pemerataan kualitas, kesiapan generasi muda, hingga modernisasi sistem pendidikan itu sendiri.
Jika semua elemen (pemerintah pusat & daerah, guru, masyarakat, teknologi) bisa bersinergi, visi sekolah digital dan regulasi baru dapat menjadi kenyataan yang memajukan sistem pendidikan Indonesia.