
beritajawatengah.com – Tahun 2025, perekonomian dunia menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian. Faktor geopolitik, perubahan iklim, hingga fluktuasi harga energi membuat ekonomi global goyah.
Indonesia, sebagai bagian dari ekonomi dunia, tak bisa lepas dari dampaknya. Perubahan harga pangan, inflasi, serta dinamika perdagangan internasional berpengaruh langsung pada kondisi politik dalam negeri.
Keterhubungan ekonomi global membuat pemerintah Indonesia harus lebih sigap mengantisipasi risiko, sekaligus menjaga stabilitas politik agar tidak terguncang oleh situasi eksternal.
Harga Pangan dan Dampaknya pada Politik
Salah satu isu terbesar yang memengaruhi politik Indonesia adalah harga pangan. Kenaikan harga beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lain bisa memicu keresahan masyarakat.
Di 2025, krisis iklim menyebabkan produksi pangan global menurun. Negara-negara eksportir membatasi pengiriman, membuat harga melonjak di pasar dunia. Dampaknya terasa langsung di Indonesia.
Kondisi ini mendorong pemerintah untuk memperkuat program swasembada pangan dan menjaga stok cadangan nasional. Namun, jika kebijakan tak tepat, potensi demonstrasi dan gejolak politik bisa meningkat.
Fluktuasi Energi dan Politik Anggaran
Harga minyak dunia yang fluktuatif memengaruhi APBN Indonesia. Subsidi energi jadi beban besar jika harga melonjak, sementara pencabutan subsidi bisa memicu protes publik.
Di tahun 2025, transisi energi juga membawa dilema. Pemerintah mendorong penggunaan energi terbarukan, tapi ketergantungan pada batu bara dan minyak masih tinggi.
Keputusan politik dalam mengatur subsidi, investasi energi hijau, dan hubungan dengan negara eksportir energi menjadi sorotan publik sekaligus oposisi.
Perdagangan Global dan Hubungan Diplomatik
Perang dagang dan kebijakan proteksionisme negara besar berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Komoditas seperti CPO (Crude Palm Oil), batu bara, dan nikel menghadapi hambatan tarif maupun non-tarif.
Situasi ini membuat pemerintah harus aktif melakukan diplomasi ekonomi. Hubungan bilateral dengan China, Amerika Serikat, dan Uni Eropa jadi sangat penting untuk menjaga pasar ekspor tetap terbuka.
Kebijakan luar negeri yang cerdas membantu meredam dampak negatif ekonomi global, sekaligus memperkuat posisi politik Indonesia di kancah internasional.
Inflasi dan Stabilitas Politik
Inflasi tinggi adalah mimpi buruk bagi stabilitas politik. Tahun 2025, tekanan inflasi muncul akibat kenaikan harga pangan dan energi global.
Kondisi ini berpotensi memperburuk ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Demonstrasi, kritik oposisi, dan protes di media sosial menjadi tantangan tersendiri bagi stabilitas politik.
Pemerintah harus menjaga keseimbangan: menekan inflasi dengan kebijakan fiskal dan moneter, sekaligus melindungi masyarakat miskin dengan bantuan sosial yang tepat sasaran.
Kebijakan Pemerintah sebagai Penentu
Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, kebijakan pemerintah jadi faktor kunci. Respons yang cepat dan tepat bisa menjaga kepercayaan publik.
Contohnya, kebijakan stabilisasi harga pangan lewat operasi pasar, program subsidi tepat sasaran, hingga diplomasi pangan internasional.
Jika pemerintah gagal merespons, potensi krisis politik meningkat. Namun sebaliknya, jika sukses, stabilitas politik bisa terjaga dan kepercayaan masyarakat makin kuat.
Dampak pada Partai Politik dan Pemilu
Situasi ekonomi sering kali memengaruhi dinamika politik menjelang pemilu. Tahun 2025, partai politik memanfaatkan isu ekonomi global untuk mengkritik maupun mendukung pemerintah.
Kondisi ini membuat ekonomi menjadi isu utama dalam kampanye politik. Janji menurunkan harga, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat jadi fokus utama.
Stabilitas ekonomi pun sangat menentukan elektabilitas pemerintah dan partai koalisi.
Perspektif Sosial dan Rakyat Kecil
Bagi masyarakat, dampak ekonomi global terasa paling nyata dalam kehidupan sehari-hari. Harga kebutuhan pokok yang naik, biaya transportasi lebih mahal, hingga lapangan kerja yang tidak pasti membuat keresahan meningkat.
Kelompok rentan seperti buruh, petani, dan nelayan paling terdampak. Jika suara mereka tidak didengar, potensi konflik sosial bisa meningkat.
Oleh karena itu, politik responsif yang berpihak pada rakyat kecil menjadi penting untuk menjaga keadilan sosial dan kestabilan politik.
Masa Depan Indonesia di Tengah Gejolak Global
Meski penuh tantangan, gejolak ekonomi global juga bisa menjadi peluang. Indonesia punya kekuatan pada sumber daya alam, pasar domestik yang besar, dan posisi strategis di Asia Tenggara.
Jika bisa memanfaatkan momentum, Indonesia bisa memperkuat ekonomi sekaligus politiknya. Kuncinya ada pada kepemimpinan yang tangguh, kebijakan yang adaptif, dan partisipasi aktif masyarakat.
Penutup
Dampak gejolak ekonomi global 2025 terhadap politik Indonesia sangat besar. Dari harga pangan, energi, hingga perdagangan internasional, semuanya berpengaruh pada stabilitas politik.
Kebijakan pemerintah, peran partai politik, dan suara rakyat jadi penentu arah ke depan. Jika dikelola dengan baik, tantangan global justru bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat posisi Indonesia di dunia.
Referensi: