
Kemlu RI Katakan Polisi Peru Selesai Autopsi Jenazah Zetro Purba, Pemulangan Menanti Hasil
beritajawatengah.com – Kementerian Luar Negeri RI mengumumkan bahwa otopsi jenazah Zetro Leonardo Purba, staff Kedutaan Besar RI (KBRI) di Lima yang menjadi korban penembakan, telah selesai dilaksanakan oleh pihak berwenang Peru. Setelah proses autopsi selesai, pemerintah Indonesia kini menyiapkan pemulangan jenazah ke Tanah Air, dengan prosedur administratif lanjutan berjalan sesuai harapan.
Proses Autopsi & Penyelidikan di Peru
1. Autopsi Jenazah Telah Dilakukan
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, memastikan bahwa autopsi jenazah Zetro dijalankan pada Selasa, 2 September, sebagai bagian linier dari investigasi kepolisian Peru terhadap kematian staf diplomatik tersebut. Proses ini menjadi fondasi untuk memahami penyebab kematian secara sah.
2. Waktu Pemulangan Jemazah Diperkirakan 5 Hari Kerja
Setelah otopsi selesai dan izin dari kepolisian diperoleh, pihak otoritas Peru membutuhkan waktu administrasi sekitar 5 hari kerja untuk pemulasaraan dan pemulangan jenazah.
3. Koordinasi Intensif Antara Indonesia dan Peru
Kemlu bekerjasama erat dengan KBRI Lima dan otoritas setempat—mengamankan proses yang transparan dan profesional. Menlu RI juga telah menyampaikan dakacita dan meminta investigasi menyeluruh, sedangkan Menlu Peru menawarkan dukungan penuh termasuk pengamanan bagi staf dan keluarga almarhum.
Detik-detik Penembakan & Tuntutan Transparansi
1. Kronologi Penembakan yang Menewaskan Zetro
Kejadian nahas ini berlangsung pada Senin malam (1 September), ketika Zetro sedang bersepeda di kawasan Lince, Lima bersama istrinya. Ia tiba-tiba dicegat dan ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal—seorang tersangka pembunuh bayaran—tepat di depan apartemennya.
2. Tidak Adanya Barang yang Dicuri
Kepolisian Peru mencatat bahwa tidak ada harta benda Zetro yang hilang. Hal ini menguatkan indikasi bahwa penembakan tersebut bukan akibat perampokan situasional.
3. Desakan Publik untuk Investigasi Tuntas
Komisi I DPR RI dan tokoh-tokoh seperti Sarifah Ainun Jariyah menuntut agar kasus ini diusut hingga tuntas. Mereka juga meminta agar protokol keamanan diplomat dievaluasi dan ditingkatkan agar khalayak lain tak mengulangi tragedi serupa. Apalagi, pengusutan ini berada dalam kerangka perlindungan diplomatik global.
Peran Diplomasi & Konteks Perlindungan WNI
1. Perlindungan Konsuler sebagai Prioritas
Kemlu dan Menlu Sugiono memerintahkan pengawalan ketat terhadap keluarga Zetro dan menyiapkan dukungan pendidikan bagi anak-anaknya, sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warga negara yang gugur dalam tugas.
2. Koordinasi Multilateral dengan Otoritas Peru
Indonesia menyerukan investigasi menyeluruh, adil, dan cepat. Koordinasi intens dilakukan dengan kepolisian, kejaksaan, hingga Kementerian Luar Negeri Peru untuk memastikan proses hukum berjalan profesional.
3. Momentum Evaluasi Perlindungan Diplomat Global
Kasus ini menyorot pentingnya protokol keamanan bagi diplomat RI dan warga negara di luar negeri. Reaksi DPR dan pihak lain menyerukan evaluasi laten terhadap SOP keamanan—guna mencegah kejahatan terhadap diplomat di masa depan.
Penutup — Otopsi Selesai, Kini Waktunya Negara Menunaikan Janji
Dengan selesainya proses autopsi, perhatian kini beralih ke pemulangan jenazah Zetro Leonardo Purba dan tuntutan keadilan penuh melalui investigasi tuntas. Pemerintah RI, lewat Kemlu dan KBRI Lima, konsisten menunjukkan komitmen perlindungan terhadap warganya—bahkan saat bertugas di luar negeri. Semoga tragedi ini memicu reformasi nyata dalam perlindungan diplomat dan keluarga mereka.