
Latar Peristiwa & Signifikansi Runtuhnya Pesantren
Kasus runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025 mengguncang publik Indonesia ketika bangunan Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, rubuh pada 29 September 2025 saat para santri melakukan salat Asar di lantai atas. Peristiwa ini menyebabkan ratusan korban: 67 orang tewas, 103 luka-luka. Al Jazeera+3Wikipedia+3Al Jazeera+3
Pesantren Al-Khoziny merupakan salah satu dari puluhan ribu pesantren di Indonesia yang sebagian besar mengandalkan dana dan sumber daya lokal serta inisiatif komunitas. Banyak pesantren di Indonesia dibangun tanpa izin cukup, tanpa pengawasan teknik struktural, dan sering mengalami pengembangan bangunan bertingkat tanpa studi kelayakan. Dalam konteks itu, tragedi runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025 menjadi simbol betapa rapuhnya regulasi bangunan sekolah keagamaan nasional.
Dampak dari kejadian ini tak hanya lokal: isu keamanan bangunan pesantren menjadi sorotan nasional, menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan konstruksi, standar teknis, sertifikasi bangunan, dan tanggung jawab aparat daerah serta pengelola pesantren. Masyarakat menuntut penegakan hukum, audit struktur pesantren, dan reformasi regulasi agar tragedi serupa tak terulang.
Kronologi Kejadian & Karakteristik Bangunan Al-Khoziny
Pada sore 29 September 2025, saat beberapa santri melaksanakan salat Asar di ruangan lantai atas, sebagian struktural bangunan tiba-tiba ambruk ke lantai dasar, menimpa penghuni ruangan dan merobohkan kolom serta dinding. (Karakteristik runtuhnya muncul dari laporan media dan pihak SAR) Wikipedia+2Al Jazeera+2
Operasi SAR kemudian digelar selama beberapa hari. Pada 7 Oktober 2025, tim gabungan memutuskan operasi pencarian dihentikan setelah menyelesaikan evakuasi jenazah dan membersihkan sisa reruntuhan. Korban tewas dilaporkan sebanyak 61 hingga 67 orang, dan lebih dari 100 orang luka. Al Jazeera+2The Guardian+2
Analisis awal menyebutkan bahwa bangunan yang runtuh telah mengalami perluasan dua lantai tanpa izin resmi, dan fondasi bangunan tidak sanggup menahan beban tambahan. Kementerian PUPR menyatakan bahwa izin pembangunan tambahan atas bangunan pesantren tersebut tidak sesuai prosedur. Al Jazeera+2The Guardian+2
Al-Khoziny adalah satu dari sekitar 42.000 pesantren di Indonesia, namun hanya sedikit yang memiliki izin bangunan resmi. Menurut data pemerintah, hanya 50 pesantren yang memiliki izin bangunan formal. Al Jazeera+2The Guardian+2
Karakteristik zona gempa juga menjadi faktor: gempa magnitudo 6,0 yang menggoyang wilayah Jawa Timur sebelumnya turut memperburuk kondisi struktur dan merapatkan sela-sela runtuh yang ada. Wikipedia+1
Penyelidikan Teknis & Faktor Penyebab
Untuk memahami runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025, perlu melihat beberapa faktor teknis dan struktural:
-
Perencanaan konstruksi dan izin
Laporan awal menyatakan bahwa bangunan melakukan ekspansi tanpa izin resmi, terutama penambahan dua lantai atas. Pemeriksaan izin bangunan menunjukkan bahwa struktur awal tidak dirancang untuk beban tambahan tersebut. Al Jazeera+2The Guardian+2 -
Kualitas material & konstruksi
Ada kemungkinan penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai spesifikasi teknis: beton lemah, besi tulangan yang tidak memadai, sambungan struktural yang buruk. Semua itu bisa melemah struktur gedung. -
Fondasi & kapasitas tanah
Fondasi yang tidak memadai atau perkuatan tanah yang lemah bisa menyebabkan penurunan diferensial (perbedaan ambles), sehingga kolom dan dinding mengalami tegangan yang melebihi batas. -
Efek gempa & beban dinamis
Gempa sebelumnya menambah beban dinamis pada struktur yang mungkin sudah retak atau lemah; kejutan gempa bisa memperparah retak dan mendorong runtuhnya elemen struktural. -
Kurangnya inspeksi & pemeliharaan
Bangunan sekolah biasanya tidak rutin diperiksa ulang oleh insinyur struktural. Keterbatasan dana dan kesadaran sering membuat perawatan struktural menjadi prioritas rendah. -
Pengaruh beban penggunaan dan desain ruangan
Penempatan ruang doa, pemindahan dinding atau pembongkaran ruangan sebelumnya mungkin merubah distribusi beban. Desain asli gedung tidak mengantisipasi aktivitas massa di lantai atas dalam jumlah besar.
Penyelidikan lebih lanjut perlu melibatkan ahli struktur, geoteknik, dan pemetaan konstruksi bangunan pesantren secara nasional agar penyebab utama tragedi bisa diidentifikasi secara akurat.
Dampak Sosial, Keagamaan, dan Kepercayaan Publik
Tragedi runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025 meninggalkan luka sosial dan dampak psikologis mendalam:
-
Duka masyarakat & korban
Keluarga korban sakit hati menuntut jawaban: siapa yang bertanggung jawab atas izin, konstruksi, dan pemeriksaan. Banyak pihak merasakan trauma kolektif, terutama di komunitas pesantren dan masyarakat sekitar. -
Krisis kepercayaan terhadap pengelola dan negara
Tragedi seperti ini merusak kepercayaan publik terhadap pengelola pesantren, pemerintah daerah, dan lembaga pengawas bangunan. Pertanyaan “apakah bangunan lain aman?” menjadi wacana luas. -
Dampak agama & psikologi keagamaan
Pesantren sebagai institusi keagamaan kehilangan reputasi aman dan suci dalam momen doa menjadi tragedi. Santri, orang tua santri, dan lembaga keagamaan harus menghadapi kenyataan bahwa ruang ibadah bisa rapuh. -
Tekanan regulasi dan tuntutan reformasi
Publik mendesak agar aspek izin bangunan pesantren diperketat, standar konstruksi keagamaan diperbaharui, dan audit reguler dilakukan agar tragedi serupa tidak terulang.
Dampak sosial ini memaksa dialog publik: antara toleransi keagamaan dan kedisiplinan teknis, antara hormat terhadap institusi agama dan kewajiban negara menjamin keamanan warganya.
Kebijakan & Tindak Pemerintah
Menanggap tragedi tersebut, pemerintah dan lembaga terkait telah mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
-
Pemerintah Pusat dan daerah memerintahkan audit bangunan pesantren di wilayah rawan gempa atau pesantren tanpa izin resmi.
-
Kementerian PUPR menyatakan akan memperkuat regulasi izin bangunan pesantren, mewajibkan studi kelayakan dan pengawasan teknis.
-
Penegakan hukum terhadap pengelola yang melakukan pembangunan ilegal atau tanpa izin.
-
Sosialisasi protokol keamanan bangunan pesantren: standar struktur tahan gempa, revisi bangunan lama, pemeriksaan teknis rutin.
-
Dukungan pemulihan korban: santunan, rehabilitasi bangunan, dan renovasi fasilitas pesantren di wilayah terdampak.
-
Pelibatan lembaga teknik sipil, universitas, dan asosiasi konstruksi untuk membantu konsultasi teknis gratis bagi pesantren di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini menjadi titik awal reformasi bangunan keagamaan nasional yang lebih aman.
Strategi Reformasi Bangunan Pesantren & Pencegahan
Agar tragedi runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025 tidak terulang, diperlukan strategi jangka panjang:
-
Penerapan standar konstruksi nasional untuk pesantren, dengan desain tahan gempa dan kekuatan struktur minimal.
-
Inspeksi struktural periodik oleh insinyur bersertifikat bagi pesantren di pulau-pulau rawan gempa.
-
Pendidikan dan pelatihan teknik konstruksi bagi pengelola pesantren: agar mereka memahami dasar keamanan struktural.
-
Pembiayaan khusus anggaran pemerintah atau zakat untuk renovasi pesantren yang buruk struktur.
-
Pendirian unit teknis pesantren nasional di Kemenag / Kemen PUPR yang secara khusus menangani bangunan keagamaan.
-
Regulasi wajib izin bangunan pesantren dengan penegakan sanksi tegas jika melanggar.
-
Inventarisasi bangunan pesantren tanpa izin dan segera dilakukan pendataan teknis.
Dengan strategi ini, keselamatan santri dan masyarakat bisa dijamin.
Penutup
Runtuhnya pesantren Sidoarjo 2025 adalah tragedi nasional yang menyadarkan kita bahwa ilmu teknik dan kehati-hatian tak boleh absen di institusi yang paling dimuliakan: pesantren. Peristiwa ini bukan hanya soal konstruksi; ini soal tanggung jawab, regulasi, dan komitmen negara menjaga warganya.
Reformasi bangunan keagamaan, audit teknis, regulasi izin, dan pendidikan publik harus menjadi prioritas utama. Jika langkah-langkah ini diambil secara serius dan konsisten, maka tragedi masa depan bisa dicegah — dan pesantren akan menjadi tempat yang tidak hanya suci secara spiritual, tetapi juga aman secara struktural.
Semoga kejadian ini memicu perubahan mendasar demi keselamatan generasi selanjutnya.
Referensi
-
Al-Khoziny Islamic Boarding School collapse — Wikipedia Wikipedia
-
Indonesia ends search for victims of school collapse … — Al Jazeera / Reuters Al Jazeera
-
Indonesia school collapse: search ends, 61 dead — Al Jazeera Al Jazeera
-
2025 East Java earthquake (sebagai faktor gempa potensi kontribusi) — Wikipedia Wikipedia